Seluas apapun tanah di bumi, semua tanah kembali pada salah satu dari tiga jenis.
Ada tanah yang subur, mampu menjadi tempat hidup tumbuhan apapun. Ada tanah yang kering mati, tidak mampu menjadi tempat tumbuh apapun. Ada tanah yang bercampur, sebetulnya ia adalah tanah yang subur, namun beberapa bagian darinya tidak subur atau mengandung unsur yang membahayakan tumbuhan.
Begitu juga keadaan hati manusia. Hati jutaan manusia sejak dulu terbagi menjadi tiga : hati yang hidup dan sehat, hati yang mati, dan hati yang sakit.
Ingat Tiga Hati
Hati yang hidup, sehat dan bersih adalah hati yang bersih dan selamat dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah dan larangan Allah Subhanahu Wa Ta‘ala, bersih dan selamat dari berbagai syubhat yang bertentangan dengan wahyu dari-Nya. Hati ini selamat dari penghambaan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta‘ala, selamat dari berhukum kepada selain hukum Allah Subhanahu Wa Ta‘ala, bersih dalam mencintai Allah Subhanahu Wa Ta‘ala dan mengikuti Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam, bersih dalam mengutamakan mencari ridho Allah Subhanahu Wa Ta‘ala dan menjauhi kemungkaran.
Hati yang tidak mengetahui Tuhannya, tidak menyembah-Nya sesuai dengan perintah yang di ridhoi-Nya merupakan hati yang mati. Selain itu, hati ini juga selalu menuruti keinginan nafsu dan kelezatan dirinya. Hati ini menghamba kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta‘ala dalam cinta, takut, harap, ridho dan benci, pengagungan dan kehinaan.
Macam hati yang ketiga adalah hati yang sakit; hati ini hidup tapi cacat. Ada dua pengaruh yang saling tarik-menarik didalamnya. Kadang ia memenangkan kehidupannya; berada pada sisi kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‘ala, penghambaan kepada-Nya, dan keikhlasan pada-Nya. Namun, didalam hati itu juga terdapat cinta kepada nafsu, hasad, takabur, cinta berkuasa dan berbuat kerusakan.